Pages

Senin, 13 Oktober 2014

KEMAMPUAN ANALISIS DAN MANAJEMEN RESOLUSI KONFLIK

KEMAMPUAN ANALISIS DAN MANAJEMEN RESOLUSI KONFLIK
(Prof. Dr. Harono, dr. M.Si)
Dirangkum oleh : Indra Wahono Suhariyanto

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti selalu dihadapkan dengan konflik atau masalah, yang mana konflik itu kita buat dengan sengaja atau tidak sengaja. Pada dasarnya manusia menyukai kerja sama dari pada konflik, akan tetapi pertanyaannya mengapa masih ada konflik ? apakah benar konflik hanya membawa akibat buruk ? ataukah dapat membangun kerjasama karenanya ? berikut adalah sedikit penjelasan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang akibat dan manajemen konflik, kita terlebih dulu harus mengetahui pengertian konflik. Konflik atau masalah adalah perselisihan yang melibatkan dua belah pihak atau lebih, bisa antar individu, antar kelompok atau dengan diri sendiri atau dalam individu. Konflik juga bisa disebut dengan segala macam interaksi pertentangan yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Konflik bersumber dari hasil adanya komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi yang bermasalah. Konflik muncul karena adanya perbedaan sudut pandang akibat perbedaan latar belakang pendidikan, pengalaman, kultur, kepentingan dan lain sebagainya.
Dalam kenyataannya konflik dapat bersifat destruktif dan juga dapat bersifat konstruktif sesuai dengan bagaimana kita dapat memanajemen konflik tersebut. Konflik apabila dimanajemen dengan baik maka dapat menghasilkan beberapa manfaat. Manfaat yang dihasilkan konflik adalah dapat menimbulkan harga diri, mencegah stagnasi, menstimulasi minat dan perhatian, dan juga dapat merangsang kreatifitas. Ada beberapa jenis konflik, diantaranya dalam organisasi yang terbagi menjadi konflik horisontal dan fertikal. Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi antar kelompok di jenjang yang sama, dan hal ini dapat diselesaikan dengan cara koordinasi. Konflik vertikal, terjadi antar kelompok atau antara atasan dengan staff yang biasanya konflik ini susah dalam penyelasaiannya.
Untuk menghadapi konflik kita harus memiliki pengetahuan untuk menjadikan konflik tersebut menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kita dengan cara manajemen yang baik. Manajemen secara umum adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen konflik adalah cara yang digunakan individu untuk menghadapi pertentangan atau perselisihan antar dirinya dan orang lain yang terjadi dalam kehidupan. Dalam manajemen konflik kita juga mengenal istilah resolusi konflik yang berarti menangani sebab-sebab konflik dan membangun hubungan baru yang bisa bertahan lama kpada kelompok yang berkonflik.
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam manajemen konflik, diantaranya adalah :
1.      Destruktif  à memaksa dan mengancam dengan menggunakan kekerasan.
2.      Withdrawal à menarik diri atau menjauhkan diri dari konflik yang terjadi.
3.      Compliance à menyerah atau tidak membela diri terhadap masalah.
4.      Konstruktif à berfikir logis dalam manangani konflikyang terdiri dari negosiasi dan kompromi.
Sedangkan strategi yang dapat dilakukan dalam manajemen konflik adalah sebagai berikut :
1.      Negosiasi
Pemecahan masalah dengan suka rela antara pihak yang berkonflik tanpa melibatkan pihak ketiga. Menggunakan pemahaman, sikap dan keterampilan yang baik.
2.      Mediasi
Terdapat pihak ketiga yang netral yang membantu menyelesaikan maslah. Mediatou tidak memiliki kepentingan terhadap hasil dari resolusi.
3.      Abritasi
Pihak ketiga memiliki otoritas untuk menentukan hasil atau solusi konflik yang harus dipatuhi pihak yang berkonflik.

Teknik yang paling sering digunakan dalam manajemen konflik adalah menggunakan teknik negosiasi, yang mana tehnik ini dapat menyelesaikan masalah dan biasanya tidak terlalu merugikan salah satu pihak. Kita harus memiliki keterampilan untuk melakukan negosiasi dengan baik. Teknik negosiasi yang baik adalah dengan cara menghargai orang lain baik cara mendengar, melihat, intonasi suara, pilihan kata maupun lasan yang digunakan. Mendengarakan lawan bicara dengan empatu juga termsuk dalam teknik negosisasi. Dan yang terakhir adalah kita harus bisa menyatakan pandangan dengan singkat dan jelas.

Dan yang terakhir untuk menghadapi konflik dan manajemen konflik ada beberapa kunsi yang harus diperhatikan adalah fungsi konflik, pemicu konflik, spiral konflik dan juga alyternatif penyelesaian konflik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

About

Wadah Penyaluran Inspirasi | Gedung Costa Jalan Kaliurang KM 14 Yogyakarta